Cerita Sex pemerkosaan ibu dosen yang cantik part 3

penis yang sedang kuhisap tiba-tiba terlepas, “eh santai bro” ucap pria yang baru kuhisap penisnya kepada pria yang berada disamping kananku, “enak aja dihisap sendiri,gantian dong” ucap pria yang berada di kananku ini, ia lalu memasukkan penisnya ke mulutku lalu aku dengan sigap menghisapnya, aku sudah tidak tahan ingin orgasme dan “uhhmm..ehhmm..sshh” desahku tertahan dan cairan cintaku menyembur deras dari dalam vaginaku, “buset bro, sekali orgasme deras banget ni akhwat, makin licin dah,gak tahan ane” ucap pria yang sedari tadi menggenjotku, “ane semprot sekarang ahh..” ucapnya lagi, namun pria yang berada di kiriku menahannya dan berkata “sabar bro, ane kasih pil KB dulu nih akhwat, berabe kalau dia hamil terus lapor polisi”, pria tersebut lalu melepaskan kulumanku dan mencekokiku dengan 2 butir pil, aku langsung telan dan kembali menghisap bergantian penis yang nganggur itu, “terima nih pejuku..ssh” desah pria yang berada dibelakangku, terasa ada sekitar 3 semprotan sperma dalam jumlah besar di dalam vaginaku, sensasi hangat luar biasa kurasakan, saat ia puas memuntahkan spermanya di vaginaku, ia mencabut penisnya, terasa cairan hangat tersebut mengalir dari vaginaku lalu membasahi pahaku

pria yang berada di kananku segera mengambil posisi dibelakangku, dengan sekali hentakkan ia memasukkan penis beruratnya itu yang memberikan sensasi berbeda dari penis sebelumnya, ia menggenjotku dengan keras, ia menarik tubuhku sehingga mendongak keatas sejajar dengan tubuhnya, dan ia mulai meremas dadaku dari luar gamisku, kedua pria yang tadi lagi asik kuhisap protes “eh enakan di elu, bareng-bareng dong”, “santai,sabar, ntar lu dapat yang jos deh, bentar aja ni” ucapnya, jadinya mereka berdua hanya mengocok penis mereka sendiri melihat aku dinikmatin sama temannya ini, memang hanya sebentar, “neng, abang nyampai neng…sshh..ohh” desahnya diikuti dengan semburan spermanya di dalam vaginaku, kumerasa kecewa karena tak dapat menggapai orgasme keduaku, tubuhku yang letih hendak terjatuh namun segera ditopang oleh kedua pria yang berada di depanku, yang sedari tadi asik mengocok penisnya sexy

kondisi bus yang mulai sepi, hanya tersisa kami berlima ditambah 1 kenek dan sang supir, membuat kedua pria itu mengangkat tubuhku ke salah satu kursi penumpang, ia duduk, lalu ia memposisikanku untuk menduduki penisnya dengan menghadapnya, kuturuti saja demi mendapatkan orgasmeku, “uhh” desahku saat penisnya masuk ke vaginaku, ia menggoyangkan pahanya untuk membuatku menggenjot penisnya, tangannya tidak menganggur, kedua tangannya menarik keatas gamis dan jilbabku dan ia dengan sigap melumat dadaku bergantian

saat aku sedang menikmati permainan pria ini, pria yang sedang mengantri di belakang, mendekatiku, dan mengelus anusku, “bro, dah jebol boolnya rupanya nih, ngapa ndak bilang dari tadi” ucapnya, aku sadar bahwa ia akan menggenjot anusku juga, aku tak mampu melawan karena aku sudah dikuasai nafsu, pria yang menggenjot vaginaku mengatur duduknya agar tubuhku semakin membungkuk, lalu pria yang sedari tadi mengelus anusku mulai memaksakan penisnya untuk masuk ke anusku, ia hentakkan sekali penisnya dengan kuat ke anusku, penisnya masuk semua, aku merasakan perih karena terdapat dua penis yang mengisi dua lubangku, pria yang menggenjot vaginaku menghentikan genjotannya dengan maksud memberikan kesempatan pria yang menyodomiku untuk menggenjot anusku.

“Uhh..pedih…ssshh..jangan dua-duanya dong..” desahku dengan sedikit berteriak, kedua pria yang sudah puas menikmati tubuhku sedang sibuk merapikan pakaiannya dikejutkan dengan datangnya mas kenek bus ini, “Lagi apa kalian hah!” bentak mas kenek tersebut, “Jangan marah-marah mas, sini nikmatin akhwat lonte gratis” ucap pria yang sedang menggenjot vaginaku, kutatap mas kenek tersebut dengan tatapan memohon pertolongan, namun tersungging senyum jahat di bibirnya, ia lalu berkata ke supir “Bang, ada rezeki nomplok nih, putar ke desa bentar”, supir berkata “Sip!”, kumelirik ke jendela, bus ini seperti mengambil jalur keluar ke kota, karena memang sudah jam setengah 11 malam jadinya bus transkota sudah bebas dari trayeknya.

Pria yang menyodomiku menghentakkan penisnya dengan keras sementara pria yang penisnya berada di dalam vaginaku hanya diam dan sibuk meremas dan mencupang dadaku, ini sensasi yang luar biasa bagiku, “Ohh…aahh..akkh..sshh” desahku, hanya sekitar beberapa menit, pria yang menyodomiku langsung melepaskan penisnya dan berkata “Oi bro, gentian dong, gue mau memeknya juga”, mereka lalu bertukar posisi, pria yang menyodomiku tadi sekarang sedang menggenjot vaginaku, “uhh..memeknya rapet banget” desahnya, anusku kembali disodomi, selang beberapa menit, pria yang menggenjot vaginaku berkata “Ohh..ohh..gue muncrat..” diikuti dengan beberapa semprotan sperma di vaginaku, ia terduduk lemah di bawahku tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku, lalu pria yang menyodomiku mulai menggenjotku dengan sedikit keras, tak perlu waktu lama ia berkata “Okhh..ohh..rapet banget nih anus..muncrat nih neng” diikuti dengan muncratan sperma yang cukup deras di lubang anusku

aku yang belum mendapatkan orgasme keduaku merasa sedikit kecewa, lalu mereka berdua melepaskan penis mereka dan membiarkan aku terduduk mengangkang di kursi penumpang tersebut, kurasakan sperma dari anusku keluar dan membasahi rok kremku, dan sperma pada vaginaku meleleh membasahi pahaku dan jok kursi penumpang ini, sayup-sayup kumelihat masing-masing mereka memfoto dan memvideo tubuhku, sambil berkata “Kami gak bakal perkosa kamu lagi, tapi siap-siap lah kamu bakal dapat banyak orderan, hahah” seraya mereka turun dari bus, sekitar 10 menit aku terlelap, aku merasakan bahwa seperti ada jari kasar yang mengocok-ngocok vaginaku, kubuka mataku dan ternyata itu mas kenek bus ini, dan disampingnya ada pak supir yang sedang mengocok penisnya, “Pak, tolong pulangkan saya pak, saya letih” ucapku

“Boleh aja neng, tapi puasin kami dulu” ucap mas kenek yang masih asik mengocok vaginaku dan hal itu membuat gairahku naik lagi, “Pak, mekinya dah becek nih, kita garap aja deh cepat, keburu tengah malem” ucap mas kenek, ia baring di lantai bus beralaskan kardus lalu ia mengarahkanku untuk merangkak di lantai bus dan menduduki penisnya yang sedari sudah tegang, sementara kurasakan pak supir sedang perlahan memasukkan penisnya ke anusku, mas kenek mulai memompa penisnya di vaginaku begitu juga dengan pak supir, ketika penis mas kenek keluar maka penis pak supir masuk begitu seterusnya hingga akhirnya aku tak tahan lagi ingin melepaskan orgasmeku yang kedua, “Ohh…puasin saya pak…sshh” desahku sexy

“Siap neng, bener-bener lonte nih akhwat ya pak” ucap sang kenek, ia lalu menggenjot keras penisnya yang membuat aku merem melek, “Uhh..saya sampai mas,” desahku diiringi dengan semburan cairan cintaku yang sangat banyak melicinkan pergerakan penis sang mas kenek, aku yang lemas langsung menimpa tubuh sang kenek, melihat itu ia langsung meraba dadaku dan menghisap-hisap dadaku yang menganggur, “Ukkhh..akkhh…saya keluar” teriak pak supir, terasa semburan sperma deras di anusku, lalu kuberkata “Gak mau coba vagina saya pak..sshh”, “Pak supir sukanya anus neng, gak main dia sama meki” ucap mas kenek yang masih asik menggenjotku, ia lalu memutar tubuh kami, sehingga aku berada di bawah dan ia berada diatasku kembali menggenjotku, “Mas sampai nih neng..uhh” desahnya. Ia mencabut penisnya dan ia arahkan ke depan wajahku, ia mengocok penisnya, dan terasa 4 semburan spermanya di wajahku, spermanya membasahi wajahku dan jilbab panjangku, “Makasih yah neng, sudah puasin kami” ucapnya seraya mereka mengenakan kembali pakaiannya, dalam perjalanan mereka mengantarkanku pulang, aku mencari cd dan braku,namun tak kutemukan, kulihat jilbabku sudah dipenuhi sperma kering, rokku begitu juga, aku benar-benar hina namun aku menikmati permainan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *