Cerita Sex pemerkosaan ibu dosen yang cantik part 2

Akkhh! Pedih ari, jangan disitu!” Teriaknya, kuhentakkan sekali lagi kontolku hingga kontolku masuk semua di anusnya, “ohh hentikan ari, sakit…” pintanya, kugenjot pelan sambil kumainkan jemariku di memeknya yang membuatnya kembali mendesah walaupun kesakitan “aduh…sshh…ahh ari…”, aku merasa bahwa aku segera muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat tersebut sekali lagi untuk memberikan orgasme kedua bagi beliau, “ohh…ibu sampai” desahnya diikuti semburan cairan cintanya lebih banyak daripada yang pertama, sehingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan sekali lagi kontolku ke anusnya, “akhh sakit itu ari!” Teriaknya yang baru saja menerima orgasme kedua, kupercepat genjotanku, “aahh ahh bu saya sampai” desahku diiringi dengan 4 kali muncratan pejuku di dalam anus beliau, “ohh perih…sshh” desahnya merasakan semburan pejuku di anusnya

setelah puas aku menyemprotkan pejuku, aku tarik kontolku dan tubuh beliau terjatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam tubuh beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memacu nafsu tadi, jilbab panjang dan gamisnya basah dipenuhi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah segar dan pejuku yang keluar dari anusnya. Kulekas memakai pakaianku, mengambil bra beliau, “saya minta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, jangan kadu siapa-siapa kalau tidak mau rekaman ini saya sebar, kamu jadi lonte sekarang bu, haha” ucapku di depan wajahnya sambil kukecup dahinya, terdengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruang dosen tersebut dengan rasa bangga. sexy
——–
Hari ini adalah 4 hari setelah kejadian pemerkosaan bu rida yang ari lakukan di ruang dosen
——–
Bu Rida

Namaku rida (nama fiktif), aku adalah salah seorang dosen baru di perguruan tinggi yang ada di kota ini, aku biasa dipanggil “mbak-mbak akhwat” karena aku selalu mengenakan jilbab panjang disertai gamis dan rok panjang untuk menutupi tubuhku dari tatapan genit para lelaki, tubuhku kurus tinggi, dadaku tidak terlalu besar hanya seukuran 34B.

Hari ini adalah beberapa hari setelah aku mengalami tragedi pemerkosaan yang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore ini aku harus pulang agak malam sekitar jam 9 malam karena banyak tugas yang perlu kuselesaikan hari ini. Karena sudah tergolong larut malam, jadi bus yang mengangkut dosen sudah tidak beroperasi lagi, maka aku memutuskan untuk pulang menggunakan bus transkota, kumenunggu sekitar 10 menit di halte depan kampus dan akhirnya datang sebuah bus transkota yang akan kutumpangi, kutidak memperhatikan bahwa bus itu dipenuhi oleh laki-laki, dan hanya ada sedikit perempuan, namun karena aku takut jika naik angkot jadinya aku beranikan diri untuk menaiki bus tersebut, aku tidak mendapat kursi untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik berkutat dengan smartphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek pantatku yang terbalut rok panjang warna krem ini

kumelihat kebelakang dan kupelototkan mataku, ternyata seorang pria namun ia memalingkan wajahnya, aku cukup kesal dengan perbuatannya, setelah berhenti disalah satu terminal dan bus ini melanjutkan perjalanan, suasana di dalam bus semakin sesak dan aku baru menyadari bahwa aku dihimpit oleh 4 laki-laki dari 4 sisi tubuhku, karena kondisi mendukung, pria yang dibelakangku semakin berani menggesek penisnya di pantatku, dan pria yang berada di kanan dan kiriku merapatkan tubuhnya, mereka mulai meraba dadaku kanan dan kiri dari balik jilbab panjangku, aku hanya bisa melototin mereka, dan lagi-lagi mereka memalingkan muka dengan tetap meneruskan aktifitasnya, pria yang berada di depanku meraba vaginaku dari luar rok panjangku, ia menyelipkan jarinya di belahan vaginaku dan perbuatan mereka membuatku sangat terangsang, semenjak tragedi pemerkosaan oleh ari, aku jauh lebih mudah terangsang, namun aku harus tetap menjaga harga diriku, aku majukan tubuhku hendak menghindari mereka,namun pria yang dibelakangku dengan sigap menarik pinggulku sehingga aku kembali keposisi awal, melihatku seolah melawan, ia lekas membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya yang dari tadi ia gesekkan

kumenoleh ke belakang dan bergidik ngeri apa yang akan terjadi selanjutnya namun aku semakin terangsang, pria yang berada di depanku mulai menarik rok panjangku ke atas lalu ia menurunkan cdku dan menggelitik itilku, ia lalu berkata ke pria yang berada dibelakangku “udah becek bro, sikat aja! Akhwat sekarang gampang horny”, “eh kamu lonte syar’i ya? Rasakan nih kontol abang” ucap pria yang berada di belakangku ke telingaku sambil ia menarik rokku hingga sepinggang, terasa penisnya mulai membelah pantatku mencari bibir vaginaku, saat penisnya tepat di bibir vaginaku, ia hentakkan sedikit penisnya hingga masuk setengah, aku yang masih berdiri tegak menunduk sedikit karena pria yang dibelakangku ini memegang erat pinggulku, dan ia mulai menggenjotku

“Hhmm..ssh” desahku, “peret amat nih memek! Baru diperawanin ya mbak?” Bisik pria dibelakangku, ku tak menjawab, melihat temannya sudah berhasil menjebolku, pria yang di depan,kanan dan kiriku mulai membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya, penis mereka rata-rata berukuran kecil dibandingkan milik ari yang perawanin vagina dan anusku beberapa hari lalu itu, namun dari ketiga penis itu, penis pria yang berada di kananku sedikit berurat dan membuatku semakin terangsang, mereka mengocok penisnya masing-masing, pria yang dibelakangku mendorong tubuhku agar aku membungkuk dan bertumpu di lututku, saat aku telah membungkuk, pria yang berada di depanku memajukan penisnya, dan ia tampar pipiku dengan penisnya itu, aku tetap harus jual mahal, “eh sepong ini punyaku” ucap pria tersebut, aku merasakan bahwa pria yang sedang menyodok vaginaku mempercepat genjotannya mengikuti guncangan bus ini, dan hal itu membuat mulutku terbuka mendesah “aakh..ahh..ohh”, pria yang didepanku lekas memasukkan penisnya kemulutku, dan langsung saja kuhisap sexy

“wah bener lonte nih akhwat, dikasih kontol langsung dihisap..hhm” ucap pria yang penisnya sedang kuhisap. Pria yang berada di kanan dan kiriku tidak tinggal diam, mereka masih asik meremas dadaku, dan tangan mereka yang lain menuntun satu tanganku untuk mengocok penis mereka bergantian, “kocokannya juga mantep, mahal nih tarifnya,hehe” ucap mereka berdua. Ucapan lancang mereka terus mengundang birahiku, hingga aku tidak tahan ingin segera orgasme, namun sialnya pria yang dibelakangku menyadari hal itu ia lekas menghentikan genjotannya, aku yang sudah horny berat menggerak-gerakkan pinggulku agar tetap terasa penis pria itu menggerus dinding vaginaku, “bener lonte deh ini akhwat” ucap pria yang dibelakangku, “kenapa bro?” Tanya pria yang penisnya sedang kuhisap, “nih liat, pinggulnya gerak sendiri minta dientot, haha” ucap pria yang dibelakangku, aku yang sudah tidak peduli dilecehkan oleh ucapan mereka, terus saja menggoyangkan pinggulku dengan harapan pria ini menggenjot lagi penisnya di vaginaku, untungnya dia paham dan langsung menggenjotku sedikit lebih keras tidak seirama guncangan bus, jika penumpang lain jeli, maka mereka tau apa yang kualami, “uhh..uhh..hhmm” desahku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *