Cerita Sex Menikmati tubuh ibu dan tante ku sendiri part 2

Aku kaget sekaligus senang. Mama mencium bibir aku, dan akupun segera membalasnya. Kami berciuman mesra sambil tangan kami saling meraba dan meremas.
“Buka pakaian kamu, Roy,” kata mama. Aku menurut, dan segera melepas baju dan celana.
Mama juga melepas BH dan celana dalamnya. Mama duduk di tepi tempat tidur, sedangkan aku tetap berdiri.
“Kontol kamu besar, Roy…” kata mama sambil meraih kontol aku dan meremas serta mengocoknya. Enak rasanya.

“Kamu udah pernah maen dengan perempuan tidak, sayang?” tanya mama.
Sambil menikmati enaknya dikocok kontol aku menjawab, “Belum pernah, Ma.. Mmhh..”. Mama tersenyum, entah apa artinya.

Lalu mama menarik pantat aku hingga kontol aku hampir mengenai wajahnya. Lalu mama mulai menjilati kontol aku mulai dari batang sampai ke kepalanya. Rasanya sangat nikmat. Lebih nikmat lagi ketika mama memasukkan kontolku ke mulutnya. Hisapan dan permainan lidah mama sangat pandai. Tanganku dengan keras memegang dan meremas rambut mama dengan keras karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Tiba-tiba mama menghentikan hisapannya, tapi tangannya tetap mengocok kontolku perlahan.

“Enak sayang?” tanya mama sambil menengadah menatapku.
“Iya, Ma.. Enak sekali,” jawabku dengan suara tertahan.
“Sini sayang. Kontolmu udah besar dan tegang. Sekarang cepat masukkan…” ujar mama sambil menarik tanganku.
Mama lalu telentang di tempat tidur sambil membuka lebar pahanya. Tanpa ragu aku naiki tubuh mama. Aku arahkan kontolku ke lubang memeknya. Tangan mama membimbing kontolku ke lubang memeknya.

“Ayo, Roy.. Masukkan…” ujar mama sambil terus memandang wajahku.
Aku tekan kontolku. Lalu terasa kepala kontolku memasuki lubang yang basah, licin dan hangat. Lalu batang kontolku terasa memasuki sesuatu yang menjepit, yang entah bagaimana aku menjelaskan rasa nikmatnya.. Secara perlahan aku keluarmasukkan kontolku di memek mama. Aku cium bibir mama. Mamapun membalas ciuman aku sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi goyangan aku.
“Enak, Roy?” tanya mama.
“Sangat enak, Ma…” jawabku sambil terus menyetubuhi mama. Setelah beberapa menit, aku hentikan gerakan kontol aku.
“Kenapa mama mau melakukan ini dengan Roy?” tanyaku. Sambil tersenyum, mata mama kelihatan berkaca-kaca.

“Karena mama sayang kamu, Roy…” jawab mama.
“Sangat sayang…” lanjutnya.
“Lagipula saat ini mama memang sedang ingin bersetubuh…” lanjutnya lagi.
Aku terdiam. Tak berapa lama aku kembali menggerakan kontol aku menyetubuhi mama. sexy
“Roy juga sangat sayang mama…” ujarku.
“Ohh.. Roy.. Enakk.. Mmhh…” desah mama ketika aku menyetubuhinya makin keras.
“Mama mau keluar…” desah mama lagi.
Tak lama kurasakan tubuh mama mengejang lalu memeluk aku erat-erat. Goyangan pinggul mama makin keras. Lalu..

“Ohh.. Enak sayangg…” desah mama lagi ketika dia mencapai orgasme.
Aku terus menggenjot kontolku. Lama-lama kurasakan ada dorongan kuat yang akan keluar dari kontol aku. Rasanya sangat kuat. Aku makin keras menggenjot tubuh mama..
“Ma, Roy gak tahann…” ujarku sambil memeluk tubuh mama lalu menekan kontolku lebih dalam ke memek mama.

“Keluarin sayang…” ujar mama sambil meremas-remas pantatku.
“Keluarin di dalam aja sayang biar enak…” bisik mama mesra.
Akhirnya, crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek mama.
“Mmhh…” desahku. Lalu tubuh kami tergolek lemas berdampingan.
“Terima kasih ya, Ma…” ujar aku sambil mencium bibir mama.
“Lekas berpakaian, Papa kamu sebentar lagi pulang!” kata mama.
Lalu kamipun segera berpakaian. Setengah jam kemudian Papa pulang. Mama dan aku bersikap seperti biasa dan terlihat normal.

Malam harinya, sekitar jam 11 malam, ketika mama dan Papa sudah tidur, aku dan tante Rina masih nonton TV. Tante Rina memakai kimono. Sesekali aku lihat paha mulusnya ketika kimononya tersingkap. Tapi tidak ada perasaan apa-apa. Karena sudah biasa melihat seperti itu.
Tiba-tiba tante Rina bertanya sesuatu yang mengejutkan aku,”ngapain kamu tadi sore lama-lama berduaan ama mama kamu di kamar?” tanya tante Rina.
“Hayo, ngapain..?” tanya tante Rina lagi sambil tersenyum.
“Tidak ada apa-apa. Aku mijitin mama, kok…” jawabku.
“Kok lama amat. Sampe lebih dari satu jam,” tanyanya lagi.
“Curigaan amat sih, tante?” kataku sambil tersenyum.
“Tante hanya merasa aneh saja waktu tante denger ada suara-suara yang gimanaa gitu…” ujar tante Rina sambil tersenyum.

“Kayak suara yang lagi enak…” ujar tante Rina lagi.
“Udah ah.. Kok ngomongnya ngaco ah…” ujarku sambil bangkit.
“Maaf dong, Roy. Tante becanda kok…” ujar tante Rina.
“Kamu mau kemana?” tanya tante Rina.
“Mau tidur,” jawabku pendek.
“Temenein tante dong, Roy,” pinta tante.
Aku kembali duduk dikursi di samping tante Rina.
“Ada apa sih tante?” tanyaku.
“Tidak ada apa-apa kok. Hanya butuh temen ngobrol saja,” jawab tante Rina.
“Kamu sudah punya pacar, Roy?” tanya tante Rina.
“Belum tante. Kenapa?” aku balik bertanya.
“Kamu tuh ganteng, tinggi. Tapi kenapa belum punya pacar?” tanya tante lagi.
“Banyak sih yang ngajak jalan, tapi aku tidak mau,” jawabku.
“Apa kamu pernah kissing dengan perempuan, Roy?” tanya tante Rina pelan sambil wajahnya didekatkan ke wajahku.
Bibir kami hampir bersentuhan. Aku tak menjawab. sexy
“Ni tante lagi horny kayaknya…” pikir aku.
Tanpa banyak kata, aku cium bibir tante Rina. Tante Rinapun langsung membalas ciumanku dengan hebat. Permainan lidah dan sedotan bibir kami main mainkan.. Sementara tanganku segera masuk ke balik kimono tante Rina. Lalu masuk lagi ke dalam BH-nya. Lalu ku remas-remas buah dadanya dengan mesra sambil ujung jari aku memainkan puting susunya.
“Mmhh..”

Suara tante Rina mendesah tertahan karena kami masih tetap berciuman. Tangan tante Rinapun tidak diam. Tangannya meremas kontolku dari luar celana kolorku. Kontolku langsung tegang.
“Roy, pindah ke kamar tante, yuk?” pinta tante Rina.
“Iya tante…” jawabku. Lalu kami segera naik ke loteng ke kamar tante Rina.
Setiba di kamar, tante Rina dengan tak sabar segera melepas kimono dan BH serta CD-nya. Akupun segera melepas semua pakaian di tubuh aku.
“Ayo Roy, tante sudah gak tahan…” ujar tante Rina sambil senyum, lalu merebahkan badannya di kasur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *