Ngentot Sekretaris Yang Manja

Cerita Dewasa Sex Ngentot Sekretaris Yang Manja, Ini berawal ketika aku hendak menemui klien ditemani dengan sekertarisku yang cantik dan seksi, bagaimana kisah ini bermula? ayo kita simak saja.

Siang Hari saudah waktunya santap siang kami menggali café yg letaknya dekat dgn kantorku. Waktu tersebut aku ditemani oleh pak Hari, dan sekretarisku namanya Erna. Hari Hari sebelumnya aku sering santap berdua dgn Erna namun kali ini. Karena pak Hari hendak membicakan sesuatu akan proyeknya maka dari itu kami santap bertiga.

Aku dan Pak Hari berbincang-bincang tentang proyek implementasi aplikasi dan pun tambahan hardware yg diperlukan. Memang perusahaanku sedang hendak mengubah sistem yg lama, yg telah tidak bisa memenuhi keperluan perusahaan yg terus berkembang. Sedangkan Erna sibuk menulis pembicaraan anda berdua.

Sedang asyik-asyiknya mencicipi steak yg kupesan, tiba-tiba HPku berbunyi. Kulihat caller idnya.. Dari Erna.
“Hallo Pak Tohir. Kapan nih kesini lagi” suara merdu tersiar diseberang sana.
“Oh iya. Nanti sebentar lagi saya ke sana. Saya sedang santap siang nih. Bapak tunggu sebentar ya” jawabku.
“He.. He.. Sedang nggak dapat ngomong ya Pak” Erna menggoda.
“Betul Pak.. OK hingga ketemu sebentar lagi ya” kataku sambil memblokir pembicaraan.
“Dari klien” kataku.

Aku paling hati-hati tidak inginkan affairku dgn Erna terhirup oleh mereka. Hal ini menilik Pak Arif, suami Erna, ialah manajer finansial di kantorku. Kebetulan Pak Arif ini sedang aku kirim training ke Singapore, sampai-sampai aku dapat leluasa merasakan istrinya.

Seusai menikmati santap siang, aku berbicara pada Erna bahwa aku bakal langsung mengarah ke tempat klienku. Seperti biasa, aku mohon supaya aku tidak diganggu kecuali bila ada emergency. Kamipun berpisah..

Mereka pulang ke lantai atas guna bekerja, sementara aku langsung mengarah ke tempat parkir guna berangkat mengerjai istri orang he.. He..

Setelah kesal sebab terjebak macet, hingga jugalah aku di lokasi tinggal Erna. Hari telah menjelang sore. Baygkan saja, sudah sejumlah jam aku di jalan tadi. Segera kuparkirkan mobilku aku langsung bergegas ke depan rumahnya dan memencet bel rumahnya. Erna sendiri yg membukakan pintu. Dia tersenyum gembira menyaksikan kedatanganku.

“Aih.. Pak Tohir kok lama sih” katanya.
“Iya.. Tadi macet total tuh.. Rumah anda sih jauh.. Mungkin di peta pun nggak ada” candaku.
“Bisa aja Pak Tohir..” jawab Erna seraya tertawa kecil.

Dia terlihat cantik dgn baju “you can see” nya yg menunjukkan lengannya yg mulus. Buah dadanya terlihat semakin padat dibalik bajunya. Mungkin sebab sudah sejumlah Hari ini aku remas dan hisap sedangkan suaminya aku “asingkan” di negeri tetangga.

Kamipun masuk ke dalam lokasi tinggal dan aku langsung duduk di sofa ruang keluarganya. Erna menyuguhkan orange juice guna menghilangkan dahagaku. Nikmat sekali meminum orange juice tersebut setelah lelah terjebak macet tadi.

Dahagakupun langsung hilang, namun setelah menyaksikan Erna yg cantik, dahagaku yg lainpun muncul. Aku masih bernafsu menyaksikan Erna, meskipun sudah lima hari beruntun aku setubuhi dia.

Kucium bibirnya seraya tanganku mengelus-elus pundaknya. Ketika aku bakal membuka bajunya, dia menahanku.

“Pak.. Erna terdapat hadiah nih guna bapak”
“Apaan nih?” jawabku senang.
“Ini ada rekan Erna yg inginkan kenal sama bapak. Orangnya cantik banget.”

Lalu dia bercerita bila dia berkenalan dgn seorang wanita, Nadia, ketika dia sedang berolahraga di gym. Setelah mulai akrab, merekapun bercerita tentang kehidupan seks mereka. Singkat cerita, Nadia menawarkan guna berpesta seks seraya bertukar pasangan di lokasi tinggal mereka.

“Dia hendak coba ini bapak. Katanya belum pernah lihat yg sebesar punya Pak Tohir” kata Erna seraya meraba-raba kemaluanku.
“Saya sih OK saja” jawabku riang.
“Oh ya.. Nanti pura-pura saja Pak Tohir suamiku” kata Erna seraya pamit guna menelpon kenalan barunya itu.

Aku dan Erna lantas meluncur mengarah ke rumah Nadia di area Kemang. Untung jalanan Jakarta telah agak lengang.
Tak lama kamipun hingga di rumahnya yg luas. Seorang satpam terlihat membukakan pintu garasi. Ernapun menjelaskan bila kami telah ada janji dgn majikannya. Nadia menyambut kami dgn ramah.
“Ini perkenalkan suami saya”

Seorang laki-laki paruh baya dgn kepala agak botak mengenalkan diri. Namanya Joko, seorang pengusaha properti yg sukses. Ernapun mengenalkan diriku pada mereka.
Aku kagum pada lokasi tinggal mereka yg paling luas. dgn perabot-perabot yg mahal, pun koleksi lukisan-lukisan pelukis familiar yg tergantung di dinding. Baygkan saja alangkah kayanya mereka, sebab orang sekelas aku saja kagum menyaksikan rumahnya yg paling wah itu.

Tetapi aku lebih kagum menyaksikan Nadia. Wanita ini memang cantik sekali. Terutama kulitnya yg putih dan mulus sekali. Ibaratnya bila dihinggapi nyamuk, si nyamuk bakal jatuh tergelincir.

Disamping tersebut bodynya terlihat seksi sekali dgn buah dada yg besar dan format tubuh yg padat. Aku langsung teringat bintang bokep yang sering ku tonton. Entah siapa namanya itu.

Merekapun menyuguhkan santap malam. Kamipun bercerita basa-basi ngalor ngidul sambil merasakan hidangan yg disediakan. Ditengah santap malam itu, Erna pamit guna ke toilet. dgn matanya dia mengajakku untuk mengekor dia.

“Pak, berakhir ini kembali aja yuk” kata Erna berbisik perlahan setelah terbit dari ruang makan.
“Kenapa?” tanyaku.
“Habisnya Erna nggak nafsu lihat Pak Joko itu. Sudah tua, botak, perutnya buncit lagi”.

Cerita Lainnya: Cerita Seks Tante Imel Dan Anaknya
Aku tertawa geli dalam hati. Tetapi aku pasti saja tidak mengamini permintaan Erna. Aku sudah hendak menikmati istri Pak Joko yg cantik sekali laksana boneka itu. Kupaksa saja Erna guna kembali ke ruang makan.

Setelah makan, kamipun ke ruang keluarga seraya nonton video porno untuk membangunkan gairah kami. Tak lama, seorang gadis penolong kecil datang guna menyuguhkan buah-buahan.

Cerita Dewasa Sex Ngentot Sekretaris Yang Manja – Tetapi mungkin sebab kaget menyaksikan adegan di layar TV home theater itu. Tanpa sengaja dia menjatuhkan gelas kristal sampai-sampai pecah berkeping-keping. Kulihat terlihat Nadia melotot memarahi pembantunya itu, sementara si penolong kecil tersebut tampak ketakutan seraya meminta maaf berkali-kali.

Adegan di TV terlihat semakin hot saja. Tampak Pak Joko mulai mengeraygi tubuh Erna di sofa seberang. Sedangkan Erna terlihat ogah-ogahan melayaninya.
“Sebentar Pak.. Erna inginkan lihat filmnya dulu”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *