Cerita Sex Ngentot Mesum Memek Sepupu Sempit part 3

Lama-kelamaan aku merasa mudah mengayun Penisku. Ketika itu Citra memejamkan mata seraya memeluk leherku erat. Dengan irama yang tetap santai ku ayun gerakan Penis ku maju mundur mencoblos Vaginanya,
“Aghhh… enak sekali Vagina kamu sayang… Oughhh… ”, bisikku penuh gairah di telinganya,

“Ssss… Aghhh… … pelan … aoww… Sss… ahhh” desah nikmat dan sakit menjadi satu.
Pada awalnya gerakan Citra kaku, namun lama-kelaman Citra mulai membalas goyangan pinggangku dengan goyangan sedikit memutar pinggul,

“Enak Citra, Aghhhh… terus goyang sayang ”, pintaku. Ngentot

“Slebb… Sluppp… Plakkk… Plakkk… Plakkk… ”, bunyi gesekan Penis dengan Vagina semakin nyaring.
Dengan semangat, kurasakan tubuhku terbang melayang keenakan, lalu kupacu gerakan tusukan Penisku lebih cepat lagi. Saat itu Citra semakin mendesah dan terengah keenakan,

“ Aghhhh…. dikkk… enak deikkka… aa… aku mau pipis dikkkaghhh…” mulutnya mulai meracau sembari menggigit dadaku.
Rupanya Citra telah mencapai puncaknya, Vaginanya terasa sangat basah sekali hingga Penisku terasa saat menggelosor masuk ke Vaginanya. Tubuhnya Citra setelah itu lemas seperti tak bertulang.

aku terus mengocok lubang Vagina Citra. Dari lubang Vagina Citra tampak menetes darah bercampur cairan lengket. Akirnya tercapai juga keinginaku, sungguh puas aku mendapatkan keperawan Citra, kataku dalam hati. Lalu kucabut batang Penisku yang Masih keras dari lubang Vagina Citra yang sudah tidak perawan lagi karena aku.

Sementara itu Citra terkulai lemas dan wajahnya Masih tampak tegang, dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Hal itu membuat tubuh putihnya semakin terlihat menggairahkan saja. Batang Penisku yang mengkilat dikelilingi lendir kawin Citra, saat itu masih belum memuntahkan sperma juga, maka dari itu aku masih sangat bernafsu sekali,

“Citra sayang… akuu belum keluar nih, sekarang kamu uka mulut donk sayang… perintahku.
Tanpa menjawab Citra pun lalau membuka mulutnya, lalu aku mengarahkan batang Penisku ke dalam mulutnya. Pada awalanya Citra mau muntah saat Penisku Masuk kemulutnya yang mungil itu. Namun kemudian dia mulai terbisa mengocok dan mengulum Penisku,

“Aghhh… enak citt, sepong terus… Oughh… kamu mulai mahir deh, Ssss… Aghhh…”, desahku mulai merasa nikmat oleh kuluman Citra. Ngentot

Secara konstan Citra pun terus mengkulum penisku dengan lembutnya. Tak lama setelah itu kurasakakan batang penisku berdenyut dan,

“Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Akhirnya Penisku memuntahkan spermanya kedalam mulut Citra yang mungil itu, saking banyaknya spermaku yang keluar sampai-sampai mulut Citra yang mungil itu tidak mampu menampung spermaku.

Walaupun mulut Citra mungil, hampir setengah spermaku tertelan oleh Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *